“Another story of us, about the first experience to participate in a competition out of Jogja and Centre Java…”
Pembentukan Panitia dan Persiapannya
Nahhh…akhirnya para anggota baru telah menerima SMS untuk berkumpul bersama anggota yang lainnya di Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung. Acaranya adalah perkenalan para anggota, baik yang baru maupun yang lama, dan juga gambaran tentang apa saja tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh Konco Kenthel Choir ini.. Acaranya cukup singkat.. Setelah perkenalan itu pun ada makan-makan snacknya.. dan resmilah bergabungnya anggota baru dalam paduan suara ini.. Welcome new comers…
Beberapa hari setelahnya, beberapa anggota menerima SMS untuk melakukan rapat panitia perdana.. Panitia ini tidak hanya terdiri dari anggota lama saja, melainkan anggota baru pun dimasukkan agar dapat belajar dari yang sudah berpengalaman. Rapat perdana tersebut dilakukan di Aula Gereja (lagi-lagi) St. Yohanes Rasul Pringwulung. Rapat ini berisi tentang penyampaian segala kebutuhan dan usul untuk seluruh persiapan keberangkatan hingga hari H pelaksanaan lomba tersebut. Semuanya dirangkum dan dijadikan satu dalam proposal, yang nantinya akan kami serahkan kepada Romo Ignatius Sukawalyana, Pr.
Beberapa hari setelah rapat tersebut, semua tim pun mulai sibuk bekerja. Sekretaris mulai sibuk menyusun berbagai macam surat dan proposal, seksi kostum mulai berputar-putar untuk survey bahan-bahan yang akan digunakan serta tempat persewaan pakaian Bali yang akan kami pakai dalam lomba nanti, seksi materi fokus terhadap tiap suara yang kami keluarkan saat latihan, dan bendahara sibuk mengumpulkan uang iuran anggota yang akan berangkat ke Malang. Seksi acara pun sibuk menyusun jadwal latihan, keberangkatan, aktivitas di penginapan, hingga kembali lagi ke Jogja. Sementara seksi usaha dana mulai berputar berkeliling Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung untuk meminta bantuan dana keperluan keberangkatan kami.
Segala daya dan upaya dilakukan untuk memperoleh dana yang mencukupi demi kepentingan keikutsertaan kami dalam lomba tersebut. Hingga beberapa minggu terakhir, kami masih dibayangi ketakutan karena dana yang kami miliki belum mencukupi, terutama untuk transportasi dan akomodasi. Seksi usaha dana sudah mengupayakan penjagaan teks misa dan parkir untuk menambah dana yang kami miliki, karena ternyata dari hasil door to door, kami tidak mendapat banyak.
Namun, Tuhan memang ajaib…!!! Setelah beberapa sabar menanti dan berharap, kami mendapatkan bantuan dana yang sangat cukup dari ‘pemerintah pusat’.. Selain itu, ada donatur yang berbaik hati untuk memberikan sumbangan yang cukup besar pula, salah satunya dari UD. Berkah Dalem.. Tak hanya itu, kami pun mendapat penginapan dengan fasilitas yang sangat memadai + makan 3x sehari dengan harga yang murah.. Belum lagi ditambah bantuan make-up dari Salon Sponsa Xi, dokumentasi dari Lethicia, makan malam gladi bersih dari Omah Ayam (Spesialis Ayam Rempah), produksi kaos official dari Klinthink, serta snack dan pocari sweat dari rekan-rekan yang turut memperhatikan kami..
Akhirnya… Semua dana yang harus kami lunasi pun terlunasi sudah.. Bis yang kami sewa sudah siap, penginapan siap, make-up beres, kostum sudah disiapkan, persoalan makan memakan pun sudah beres, jadwal sudah tersusun rapi, dokumentasi pun siap berangkat.. Puji Tuhan…!!! Latihan-latihan terakhir kami boleh berjalan dengan lancer dan penuh semangat tanpa kecemasan masalah dana lagi… Penampilan kami untuk pamit sebelum keberangkatan di Kapel St. Robertus Belarminus Mrican dan Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung pun sukses dan lancar… Gladi kotor dan gladi bersih pun berjalan dengan baik…
Terima kasih, Tuhan… Untuk kasihMu yang sungguh luar biasa kepada kami…
- Bersambung -